SD St. MONICA Ketapang Adakan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka
SD St. MONICA Ketapang Adakan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka

Gambar : Korwilcam Delta Pawan, Nara sumber, berfoto bersama Kepala Sekolah dan Guru SD St. Monica Ketapang
Ketapang, 4 Juli 2022. SD St. Monica Ketapang menggelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang diikuti oleh seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan. Acara ini juga dihadiri oleh Korwilcam Delta Pawan Bapak Syamsuddin SM., S.Pd. yang sekaligus membuka secara resmi. Dalam sambutannya Syamsuddin mengatakan bahwa satuan pendidikan diberikan pilihan dalam mengimplementasikan kurikulum di sekolahnya, sesuai dengan regulasi dari pusat. Sementara itu Suster Kepala Sekolah Sr. Hingi Tukan, S.Ag., M.Pd. dalam sambutannya mengatakan bahwa para guru harus dibekali dengan pemahaman tentang kurikulum merdeka agar apabila sekolah memilih opsi untuk menggunakan Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2022/2023 maka mereka sudah mempunyai bekal dalam melaksanakannya.
Pemerintah mengeluarkan regulasi diantaranya: 1.Permendikbud Ristek, No.5, Tahun 2022, tentang Standar Kompetensi Lulusan, 2.Permendikbud Ristek, No.7, Tahun 2022, tentang Standar isi, 3.Permendikbud Ristek, No. 16, Tahun 2022, tentang Standar Proses, 4.Keputusan Kepmendikbud Ristek, No: 56/M/2022, tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
Kesiapan satuan pendidikan untuk mengimplementasi kurikulum berbeda-beda, terutama dalam situasi Pandemi COVID-19. Menyadari kompleksitas tersebut, maka: Pemerintah tidak mewajibkan satuan pendidikan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, Implementasi Kurikulum Merdeka dapat disesuaikan dengan kesiapan masing- masing satuan pendidikan. Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan kebebasan menentukan kurikulum yang akan dipilih : pilihan 1 Kurikulum 2013 secara penuh, pilihan 2 Kurikulum 2013 yang disederhanakan, dan pilihan 3 kurikulum merdeka. Untuk satuan pendidikan yang memilih Kurikulum Merdeka, implementasinya dapat disesuaikan dengan kesiapan masing-masing, Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi Kurikulum Merdeka. Pilihan 1: Mandiri Belajar. Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan. Pilihan 2: Mandiri berubah. Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10. dan Pilihan 3: Mandiri Berbagi. Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar di satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Workshop ini menghadirkan nara sumber Bapak Toyib, S.Pd., M.Pd., seorang pengawas sekolah sekaligus Pelatih Ahli Program Sekolah Penggerak. Materi Workshop diantaranya pembelajaran dengan paradigma baru, penyusunan KOSP, pemahaman Capaian Pembelajaran (CP), Analisis Capaian Pembelajaran dan penyusunan Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Merancang Modul Ajar, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, serta Pembelajaran dan Asesmen.